FREE WEST PAPUA CAMPAIGN
www.freewestpapua.org
P.O. Box 656, Oxford, OX3 3AP England, U.K.Tel: +44 (0) 845257 9145
office@freewestpapua.org
22 Desember 2008
Kepada Yth:
Bapak Susilo Bambang Yudoyono
Presiden Republik Indonesia
Istana Presiden
Jl. Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat 10010
INDONESIA
Tel: + 62 21 3845627 ext 1003
Fax: + 62 21 231 41 38, 345 2685, 345 7782
Email: presiden@ri.go.id
Indonesia mendiskriminasikan Bangsa Papua Barat atas nama demokrasi
Dengan hormat,
Menyusul surat saya yang pertama kepada Bapak Presiden Republik Indonesia dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia tentang pembebasan tanpa syarat Buchtar Tabuni, aktifis hak-hak asasi manusia dan pemimpin mahasiswa Papua Barat dari tahanan Kepolisian Daerah Provinsi Papua, maka dengan surat yang kedua ini saya menyampaikan kembali permintaan yang sama yaitu pembebasan tanpa syarat Sebby Sambom, aktifis HAM Papua Barat dari tahanan Kepolisian Daerah Papua.
Sebby Sambom di tangkap dengan alasan Makar atau subversi, sebuah alasan yang tidak berdasar menurut Deklarasi Universal HAM tanggal 10 Desember 1948 pasal 20 ayat 1 yang memberikan jaminan dalam hal menyampaikan kebebasan untuk berdemonstrasi, menyampaikan aspirasi dan juga kebebasan berorganisasi. Undang Undang Republik Indonesia Nomor : 9 / 1998 juga menjamin tentang kebebasan berekspresi. Namun kondisi nyata di Papua membuktikan bahwa kedua hukum ini tidak dijamin atau tidak berlaku di Papua Barat.
Sebby Sambom dan Buchtar Tabuni hanya sebatas meyampaikan aspirasi politik murni dalam orasi-orasi mereka. Kata-kata yang mereka gunakan dalam orasi aspirasi politik pada tanggal 16 Oktober 2008 adalah : hak menentukan nasib sendiri bangsa Papua Barat (right to self determination). Atau dengan kata lain Indonesia harus memberikan kebebasan bagi rakyat Papua Barat untuk melaksanakan REFERENDUM.
Sebelumnya Bucthar Tabuni ditangkap dengan alasan bahwa dia menjadi pemimpin demonstrasi dalam rangka mendukung Peluncuran International Parliamentarians for West Papua tanggal 16 Oktober 2008 yang kami selenggarakan di Gedung Parlemen Inggris London pada tanggal 15 Oktober 2008. Saya perlu memberikan klarifikasi yang sebenarnya bahwa kegiatan peluncuran International Parliamentarians for West Papua di London adalah kegiatan resmi All Party Parliamentary Group on West Papua yang telah terbentuk didalam parlemen Inggris sejak 2 tahun lalu.
Penangkapan Sebby Sambom dan Buchtar Tabuni dengan alasan MAKAR karena mendukung peluncuran International Parliamentarians for West Papua adalah tidak berdasar sama sekali dan tidak mengikuti prinsip-prinsip etika demokrasi .
Penanggung jawab peluncuran International Parliamentarians for West Papua adalah kami sendiri bersama-sama dengan seluruh anggota parlemen Inggris yang bergabung didalam All Party Parliamentary Group on West Papua yang berkedudukan di London dan bukan di Papua Barat. Sebby Sambom, Buchtar Tabuni dan seluruh rakyat Papua Barat yang berdemonstrasi dalam rangka mendukung International Parliamentarians for West Papua (IPWP) adalah bagian dari demokrasi dan apa yang mereka lakukan adalah hanya sebatas expresi diri masyarakat Papua Barat untuk mendukung Peluncuran IPWP di London.
Saya sangat menyayangkan sikap dan tindakan aparat Kepolisian Republik Indonesia yang telah memperlakukan Sebby Sambom dan Buchtar Tabuni sebagai seorang kriminal yang dianggap MAKAR. Hal ini sangat melukai hati bangsa Papua Barat yang cinta damai.
Sebby Sambom dan Buchtar Tabuni bukan pelaku MAKAR dan KRIMINAL. Mereka adalah pembela bangsa Papua Barat yang tertindas dan penegak demokrasi di Tanah Papua Barat.
Oleh karena itu maka saya minta agar Bapak membebaskan Sebby Sambom dan Buchtar Tabuni segera tanpa syarat.
Hormat Saya,
Benny Wenda
Pemimpin Papua Merdeka di Inggris
Tembusan Yth:
1. Bpk. Bambang Hendarso Danuri
KAPOLRI
Jl. Trunojoyo No. 3
Jakarta Selatan
INDONESIA
Tel: +62 21 721 8012
Fax: +62 21 720 7277
Email: polri@polri.go.id
2. Drs Bagus Ekodanto, KAPOLDA Papua
Jl. Samratulangi
No 8 Jayaura
Tel: + 62 967 531014
Fax: + 62 967 533763
3. Drs Paulus Waterpauw, Kepala Direskrim, Polda Papua
Jl. Samratulangi
No. 8 Jayapura
Tel: + 62 967 531834
4. Bpk. Hendarman Supandji
Jaksa Agung
Kejaksaan Agung RI
Jl. Sultan Hasanuddin No. 1
Jakarta Selatan
INDONESIA
Tel: + 62 21 7221337, 7397602
Fax: + 62 21 7250213
Email: postmaster@kejaksaan.or.id
5. Bpk. Abdul Hakim Garuda Nusantara
KETUA KOMNAS HAM (National Human Rights Commission)
Jl. Latuharhary No. 4B Menteng
Jakarta Pusat 10310
INDONESIA
Tel: +62 21 3925230
Fax: +62 21 3151042/3925227
E-mail: info@komnasham.or.id
6. Ms. Hina Jilani
Special Representative of the Secretary on the situation of human
rights defenders
Room 1-040, OHCHR-UNOG
1211 Geneva 10
Switzerland
Fax: +41 22 906 8670
E-mail: urgent-actions@ohc
Mengenai Blog
PATRIA 'O' MUERTE !!! (TANAH AIR ATAU MATI !!!) GAIMA EKOWAIMAKOYOKAU !!! ( BERPIKIR DAN BERGERAK !!!) "...Seorang Revolusioner Sejati selalu dituntun Oleh Perasaan CINTA dan Sifat Yang TULUS terhadap Kemanusiaan, tanpa memiliki Sifat itu mustahil menjadi Seorang Revolusioner Sejati...."
Blog ini di buat, agar bisa menampung berbagai materi dan pendidikan politik untuk masing-masing anggota yang berada di seluruh indonesia. untuk mempublikasikan posting lewat blog ini...Anda bisa langsung kirim email ke alamat :
fnmpp@telkom.net
Terima kasih untuk partisipasi kawan-kawan FNMPP, dan Kawan-kawan Organisasi lainnnya yang berada di Papua dan di Luar Papua, untuk memberikan materi atau pendidikan guna Menuju jalan baru bagi Pergerakan dan Perubahan Revolusioner di Papua!!!!!
Blog ini di buat, agar bisa menampung berbagai materi dan pendidikan politik untuk masing-masing anggota yang berada di seluruh indonesia. untuk mempublikasikan posting lewat blog ini...Anda bisa langsung kirim email ke alamat :
fnmpp@telkom.net
Terima kasih untuk partisipasi kawan-kawan FNMPP, dan Kawan-kawan Organisasi lainnnya yang berada di Papua dan di Luar Papua, untuk memberikan materi atau pendidikan guna Menuju jalan baru bagi Pergerakan dan Perubahan Revolusioner di Papua!!!!!
ABOUT FNMPP
- Front Nasional Mahasiswa Pemuda Papua ( FNMPP )
- Jayapura, Papua, Indonesia
Navigasi
- Artikel dari FNMPP (23)
- Berita (24)
- Berita Aksi Mahasiswa Papua (7)
- Hutan dan Alamku Papua (3)
- Kesehatan (10)
- Materi DikPol (16)
- Materi Organisasi (8)
- Materi Perempuan (9)
- Otonomi Khusus (4)
- Pendidikan (6)
- Revolusioner (4)
- Solidaritas untuk Papua (1)
- Tulisan dari Yermias Degei (3)
ARCHIVE BY FNMPP
GALERY
Aksi-Aksi Mahasiswa Papua
Bendera Papua di Oxford
Thanx
Aksi Mahasiswa Papua Di Bali
SERUAN POLITIK FNMPP
Front persatuan demokratik Papua adalah senjata utama bagi terwujudnya Landasan Pemerintahan Transisi
Kepada kawan - kawan aktivis perjuangan Papua yang tanpa kenal lelah terus berjuang bersama rakyat Papua....
Kepada para tetua adat, tokoh-tokoh demokratik, agamawan, budayawan, intelektual dan seluruh rakyat Papua sekalian
Kepada kawan-kawan kami yang gugur dan kawan-kawan kami yang saat ini masih medekap di penjara………….
Sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk berbicara dengan kejelasan mutlak tanpa rasa takut-takut sedikitpun tentang sikap-sikap Politik kami dan cita-cita kami sesungguhnya yaitu menempatkan rakyat pada posisi yang sungguh-sungguh berdaulat dalam sebuah kekusaan pemerintahan alternative yaitu pemerintahan persatuan demokratik rakyat papua. Sehingga bagi kami yang paling utama dan yang paling dasar dalam setiap strategi perjuagan adalah melibatkan secara aktif rakyat dalam setiap bentuk perjuangan sekecil apapun karena rakyatlah yang menjadi sumber kekuatan kami. Akan tetapi kami juga menyadari sepenuhnya bahwa cita-cita kami hanya sekedar menjadi harapan kosong ketika apa yang menjadi cita-cita kami tidak terjelaskan sepenuhnya kepada seluruh rakyat Papua. kami menempatkan organisasi kami sebagai organisasi pelopor yang mempunyai tugas utama untuk selalu memajukan kesadaran rakyat sampai pada tahap tertingginya.
Apa yang menjadi problem pokok rakyat Papua adalah sekarang ini adalah bagaimana melawan belenggu kekuatan modal asing yang menjajah dan menghisap rakyat Papua secara systematis melalui pemerintahan budaknya SBY-KALLA. Penjajahan gaya baru dengan metode yang sangat modern, rakyat Papua hanya merasakan bagaimana kehidupan mereka dari hari-kehari semakin jauh dari kesejahteraan, dan justru semakin dililit oleh kesulitan-kesulitan hidup. Rakyat Papua hanya bisa menonton kekayaan alamnya satu demi satu dirampas oleh para pemilik modal asing dan elit penguasa kaki tangannya dalam negeri dan pemerintahan Otsusnya di papua.
Celakanya rakyat papua di pimpin oleh kekusaan para elit politik yang bergandengan tangan, dan mengabdi pada kepentingan-kepentingan modal asing yang saling bekerja sama menjarah kekayaan Negara dan kehidupan rakyat.
Dua kepentingan ini jelas saling berkontradiksi ini jelas menuntut penyelesaian dan tidak akan bisa bersesuaian. Kekuatan rakyat harus dapat mengalahkannya. Jika tidak kesulitan hidup rakyat akan semakin berkepanjangan. Belenggu modal asing, aturan pasar bebas, pencabutan subsidi dan kenaikan harga-harga, serta komersialisasi kesehatan, pendidikan , energi listrik, air akan terus berlanjut menekan kehidupan rakyat. Sehingga keterbelakangan tenaga produktif nasional tidak akan bisa diatasi.
Persoalan yang dihadapi rakyat adalah bara api yang semakin berkobar, dan membakar para penindas-penindasnya, yang harus di pahami, di mengerti, disimpulkan dan dipimpin oleh kita, kaum pergerakan. Kaum pergerakan harus berdiri semakin tegak, bangun , bergerak, dan bangkit bersama gelora semangat rakyat yang gigih berjuang untuk lepas dari belenggu ketidak adilan yang sistematis menuju satu perubahan kearah kehidupan rakyat yang lebih sejahtera, modern, dan demokratis.
Saat ini..kita di hadapkan pada perpecahan yang tidak ideologis dalam membangun organisasi perlawanan yang jelas dengan strategi dan taktik perjuangan.
Hampir semua faksi-faksi di dalam perjuangan…merasa lebih maju dalam membangun organisasinya…tetapi realita yang terjadi saat ini…sampai dimana kesadaran perlawanan rakyat yang terlibat aktif di dalam menjalankan agenda-agenda setiap organisasi. Rakyat cuma di berikan kesadaran semu dengan janji-janji atau slogan-slogan organisasi yang tidak mendidik dan menimbulkan konflik.
Apakah itu…yang kita harapkan?????
Sejarah perjuangan Papua membuktikan bahwa perjuangan ini sudah terlalu lama ( 1960 an.......sekarang tahun 2008.....sampai kapan M). Hal ini membuktikan kegagalan kita dalam membangun organisasi yang melibatkan rakyat.
Saat ini kepemimpinan yang melahirkan figur-figur politik yang tangguh menjadi problem yang nyata....yang ada Cuma klaim-klaim politik yang tidak medidik rakyat Papua.
Kita harus merubah pola pikir kita.....kita mempunyai filosofi-filosofi adat yang terlupakan..moyang kita di gadaikan dengan ilmu modern yang negatif yang di terapkan dalam membangun organisasi.
Ingat.....Rakyat Papua di kampung-kampung harus dilibatkan dalam aktivitas perjuangan..tidak di jadikan slogan ”ATAS NAMA RAKYAT PAPUA”....
Bentuk struktur-strukur perlawan di setiap Keluarga, kompleks/sektor, wilayah dengan memberikan pendidikan-pendikan sesuai dengan kondisi obyektif di setiap basis tersebut.
Kita selalu menggunakan intelektul kita untuk diakui sebagai figur yang mampu mengorganisira namun dalam mempraktekkan teori-teori Cuma menjadi slogan dengan kata-kata bijak yang romantis namun tidak ada kekuatan apapun dalam membedah pemikiran rayat Papua di kampung-kampung.
Untuk itu......... saat ini Front Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua menegaskan 3 tahapan kerja yang HARUS!!! Di bangun oleh semua Faksi-faksi Organisasi:
TIGA TUGAS MENDESAK
Tiga tugas mendesak yang saling berkaitan, saling membantu, saling mempengaruhi, saling memberikan manfaat, atau bahasa kirinya adalah dialektis, itu adalah : pertama adalah Radikalisasi/pembangunan perlawanan mencakup dua tugas yaitu mobilisasi agitasi propaganda dan mobilisasi menuntut. Kedua adalah perluasan strukturn atau perluasan struktur organisasi, ketiga adalah front/peratuan.
Dialektika daari ketiganya adalah, jika ada radikalisasi maka akan ada perluasan struktur dan terbangun front-front persatuan. Juga bila terjadi perluasan struktur maka radikalisasi akan punya landasan untuk berani, lebih radikal, lebih militan, dan lebih luas. Demikian pula bila ada perluasan struktur maka front-front persatuan akan lebih menemukan wadahnya.
1. Radikalisasi/pembangunan perlawanan.
A. mobilisasi agitasi-propaganda (strategi atas)
strategi atas harus dipandang sebagai suatu fungsi struktur /hirarki, dan dipandang itu adalah penyadaran. Tidak boleh di Pandang sebagai suatu fumgsi struktur/hirarki, dan dipandang itu adalah tugas pimpinan pusat atau pimpinan legal saja. Tidak!!!! Fungsi strategis atas harus ada dibadan organisasi tingkat nasional sampai dengan tingkat kampung/basis. Karena jelas fungsinya adalah agitasi propaganda yang merupakan kerja keseluruhan organisasi sehari-hari. Apakah itu talk show, wawancara, menulis di koran, pendidikan legal, pertunjukan-pertunjukan seni, grafiti action, pembagian selebaran, penjualan terbitan organisasi, membuat web-site. Semuanya harus dilihat sebagai strategi atas yang dikerjakan dari tingkat nasional sampai kampung.
Prinsip kedua dari strategi atas adalah sebagian besar kegiatan-kegiatan organisasi adalah kerja-kerja kampanye (agitasi propaganda) massa, bukan kegiatan kampanye satu-persatu. Fokus organisasi, melalui struktur basis/kampung//kampus/ adalah menyusun kegiatan –kegiatan tersebut yang paling banyak menghadirkan massa tetapi tetap memeperhatikan kesadaran-kesadaran yang ingin ditanamkan oleh organisasi.Organisasi akan lebih bekerja mengorganisasikan pemutaran film-film perjuangan, pendidikan perjuangan, diskusi-diskusi terbuka dikampung-kampung, rapat akbar di kota-kota.
Prinsip ketiga adalah organisasi akan selalu mencari celah kampanye yang tersedia pada media massa. Orgnaisasi akan mendorong anggota-anggotanya, terutama pimpinan-pimpinan legalnya untuk mengeluarkan pernyataan-peryataan, artikel-artikel, bahkan manuver politik yang akan menyebabkan pesan-pesan pasokkan kesadaran organisasi dimuat di media massa. Ini hal yang penting, sampai sekarang tidak ada alat pendobrak kesadaran organisasi dimuat dimedia massa. Ini hal yang penting, sampai sekarang tidak ada alat pendobrak kesadaran yang akan berdampak luas kecuali media massa, terutama media massa nasional.
B. mobilisasi menuntut
Pertama, mobilisasi aksi menuntut adalah bagian yang menjamin kesuksesan/keberhasilan agitasi propaganda. Secara praktis akan sia-sia mengajukan sebuah tuntutan yang mudah tanpa menunjukan sejumlah pedukung tuntutan tersebut. ini adalah bagian dari perluasan tuntutan di antara massa rakyat meningkatkan politisasi/ radikalisasi di antara rakyat. organisasi kita harus terlibat banyak dalam mobilisasi aksi menuntut, terutama dengan tujuan membangun aktivitas politik rakyat.
Kedua, organisasi harus mengunakan mobilisasi aksi menuntut sebagai alat untuk melakukan serangan terhadap elit penguasa guna memperlemah posisi-posisi politik mereka. Atupun menyerang dalam makna membrikan kepemimpinan politik.
Baik mobilisasi agitasi-propaganda maupun mobilisasi aksi menuntut membutuhkan kegesitan pimpinan-pimpinan legal, serta inisiatif jajaran organisasi dalam memberikan usulan-usulan peluang taktik dalam konsolidasi, untuk dapat gesit dan kreatif rapat rutin adalah keharusan ) karena dengan begitu akan terus mampu melihat setiap situasi politik yang berkembang.
2. perluasan struktur
Setelah radikalisasi meluas maka tugas kita selanjutnya adalah menstrukturkannya menjadi struktur organisasi yang bersifat permanen, struktur organisasi berfungsi selain memepercepat, juga berfungsi menjadi ukuran berjalannya kerja perluasan struktur istilahnya hasil dari radikalisasi harus mampu di strukturkan, ibarat menabur setelah tumbuh harus kita panen. Struktur tersebut merupakan suatu wadah untuk menampung massa yang baru disadarkan bila tak ada wadah untuk menampung massa tersebut, maka akan lebih sulit untuk massanya menjadi maju. Pointnya adalah massa harus punya keterikatan wadah keterikatan program, keterikatan agenda kerja. Massa tidak boleh di tinggalkan liar. Karena massa liar bisa ditangkap oleh kelompok lain yang lebih moderat/mengilusi. pertama, pada tahap awal pembangunan struktur organisasi bersandar pada dua hal, yaitu struktur orgnisasi-organisasi lain, serta individu-individu yang bergabung dengan organisasi dan seruan pimpinan organisasi kepada rakyat luas agar mendirikan organisasi- organisasi diwilayah dimana dia tinggal. Karena itu, pembentukan struktur kota dan wilayah harus segera dilakukan agar group-group kerja pembangunan struktur organisasi bisa dibentuk untuk mengkonsolidasikan struktur-struktur yang sudah ada dan membangun struktur baru (termasuk mengintegrasikan organisasi-organisasi yang dibanngun rakyat sekretariat atas seruan pimpinan organisasi) . kedua, struktur-struktur yang telah berdiri harus dipastikan kerja-kerja pengorganissiannya. Tidaik ada gunanya struktur organisasi yang tidak memiliki kegiatan-kegiatan bersama massa rakyat. kerja-kerja utama dari setiap- struktur secara garis besar adalah kasih pendidikan dan bacaan. Utnuk dapat mengaktifkan massa seacra lebih luasutnuk mendukung kerja-kerja utama tersebut. jelas membutuhkan kegiatan-kegiatan bersama massa rakyat. pembangunan kegiatan-kegiatan massa ini meluas mungkin namun harus dipastikan dapat mendukung keberlangsunganan struktur yang ditopang oleh massa. Struktur bisa saja, sebagai contoh, mengkoordinasikan kegiatan masak-memasak sampai jahit-menjahit untuk spanduk., umbal-umbal dan sebgainya. Dengan kerja-kerja utama dan kegiatan-kegiatan massa yang dikelola dengan baik, struktur perlawanan rakyyat dapat terbangun.ketiga, karena organisasi merupakan ujung tombak dari kerja-kerja organisasi secara keseluruhan, maka secara berlanjutan anggota-anggotaorganisasi yang memiliki pengalamana dan dan kecakapan organisasional harus dapat didistribusikan pada organisasi-organisasi lain, dan fungsionaris-fungsionaris organisasi tingkot kota maupun nasional haruslah dijadwalkan semaksimal mungkin (mempertimbangkan kerja-kerja mereka sebagai fungsionaris) untuk memberikan bantuan pada bulan-bulan pertamanya harus memiliki sebuah organisasi semenatar, ataupun konsentrasi penuh dibawah pimpinan pusat untuk mempercepat proses pembanguann dan pengintegrasian struktur-struktur organisasi di tenagh massa.
3. Pembangunan perluasan oposisi demokratik/front demokratik.
Dalam membangun dan memperluas persatuan, Platform demokrasi-baik dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, militer, dan sebagainya.-merupakan landasan ikrar-kesetian untuk menuntaskan program-program untuk menyelesaikan, mengatasi, persoalan-persoalan mendesak rakyta, persatuan demokratik juga merupakan perangkat organisasi yang bisa memajukan dan memperluas syarat-syarat demokrasi guna membangun masyarakat yang modern-sekali lagi maknanya: adil dan makmur—tanpa demokrasi adalah omong kosong; karenanya wadah persatuaan demokratik harus terus didorong maju-tak boleh ada unsur-unsur konservatif yang memboikotnya-agar merupakan dan menjadi perwujudan organisasi dan struktur pemerintahan rakyat, sejak cikal-bakalnya hingga terus menerus disempurnakan oleh demokrasi. persatuan demokratik harus merupakan perangkat untuk membuka ruang demokratik. Ruang yang memungkinkan untuk mempropagandakan program-program yang mendesak rakyat. program yang sebenarnya telah disetujui oleh massa dan elit-elit oposisi untuk berkomitmen, paling tidak dalam hati. Dari situasi front yang bisanya bersifat bersfektrum, maka semua harus diperbesar untuk memperluas ruang demokrasi. meskipun organisasi kita adalah persatuan dari berbagai elemen perjaungan rakyat. namun kita sadari ini belum cukup. Secara sepektrum politik memang belum dapat mengembang cita-cita persatuan oposisi sampai pada tingkat massa. Namun dengan tetap terlibat aktif dan terus berinisiaf dalam menginterfensi pengkonsolidasian kelompok/faksi perjuangan demokratik Papua
Demikian Seruan Politik dengan menegaskan 3 tugas mendesak yang harus kita laksanakn sebagai tahapn-tahapan kerja dalam membangun Perlawanan Rakyat Papua Semesta.........
GAIMA EKOWAIMAKOYOKAU!!!!! ( BERPIKIR DAN BERGERAK!!!)
mambrisup@yahoo.co.id
Kepada kawan - kawan aktivis perjuangan Papua yang tanpa kenal lelah terus berjuang bersama rakyat Papua....
Kepada para tetua adat, tokoh-tokoh demokratik, agamawan, budayawan, intelektual dan seluruh rakyat Papua sekalian
Kepada kawan-kawan kami yang gugur dan kawan-kawan kami yang saat ini masih medekap di penjara………….
Sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk berbicara dengan kejelasan mutlak tanpa rasa takut-takut sedikitpun tentang sikap-sikap Politik kami dan cita-cita kami sesungguhnya yaitu menempatkan rakyat pada posisi yang sungguh-sungguh berdaulat dalam sebuah kekusaan pemerintahan alternative yaitu pemerintahan persatuan demokratik rakyat papua. Sehingga bagi kami yang paling utama dan yang paling dasar dalam setiap strategi perjuagan adalah melibatkan secara aktif rakyat dalam setiap bentuk perjuangan sekecil apapun karena rakyatlah yang menjadi sumber kekuatan kami. Akan tetapi kami juga menyadari sepenuhnya bahwa cita-cita kami hanya sekedar menjadi harapan kosong ketika apa yang menjadi cita-cita kami tidak terjelaskan sepenuhnya kepada seluruh rakyat Papua. kami menempatkan organisasi kami sebagai organisasi pelopor yang mempunyai tugas utama untuk selalu memajukan kesadaran rakyat sampai pada tahap tertingginya.
Apa yang menjadi problem pokok rakyat Papua adalah sekarang ini adalah bagaimana melawan belenggu kekuatan modal asing yang menjajah dan menghisap rakyat Papua secara systematis melalui pemerintahan budaknya SBY-KALLA. Penjajahan gaya baru dengan metode yang sangat modern, rakyat Papua hanya merasakan bagaimana kehidupan mereka dari hari-kehari semakin jauh dari kesejahteraan, dan justru semakin dililit oleh kesulitan-kesulitan hidup. Rakyat Papua hanya bisa menonton kekayaan alamnya satu demi satu dirampas oleh para pemilik modal asing dan elit penguasa kaki tangannya dalam negeri dan pemerintahan Otsusnya di papua.
Celakanya rakyat papua di pimpin oleh kekusaan para elit politik yang bergandengan tangan, dan mengabdi pada kepentingan-kepentingan modal asing yang saling bekerja sama menjarah kekayaan Negara dan kehidupan rakyat.
Dua kepentingan ini jelas saling berkontradiksi ini jelas menuntut penyelesaian dan tidak akan bisa bersesuaian. Kekuatan rakyat harus dapat mengalahkannya. Jika tidak kesulitan hidup rakyat akan semakin berkepanjangan. Belenggu modal asing, aturan pasar bebas, pencabutan subsidi dan kenaikan harga-harga, serta komersialisasi kesehatan, pendidikan , energi listrik, air akan terus berlanjut menekan kehidupan rakyat. Sehingga keterbelakangan tenaga produktif nasional tidak akan bisa diatasi.
Persoalan yang dihadapi rakyat adalah bara api yang semakin berkobar, dan membakar para penindas-penindasnya, yang harus di pahami, di mengerti, disimpulkan dan dipimpin oleh kita, kaum pergerakan. Kaum pergerakan harus berdiri semakin tegak, bangun , bergerak, dan bangkit bersama gelora semangat rakyat yang gigih berjuang untuk lepas dari belenggu ketidak adilan yang sistematis menuju satu perubahan kearah kehidupan rakyat yang lebih sejahtera, modern, dan demokratis.
Saat ini..kita di hadapkan pada perpecahan yang tidak ideologis dalam membangun organisasi perlawanan yang jelas dengan strategi dan taktik perjuangan.
Hampir semua faksi-faksi di dalam perjuangan…merasa lebih maju dalam membangun organisasinya…tetapi realita yang terjadi saat ini…sampai dimana kesadaran perlawanan rakyat yang terlibat aktif di dalam menjalankan agenda-agenda setiap organisasi. Rakyat cuma di berikan kesadaran semu dengan janji-janji atau slogan-slogan organisasi yang tidak mendidik dan menimbulkan konflik.
Apakah itu…yang kita harapkan?????
Sejarah perjuangan Papua membuktikan bahwa perjuangan ini sudah terlalu lama ( 1960 an.......sekarang tahun 2008.....sampai kapan M). Hal ini membuktikan kegagalan kita dalam membangun organisasi yang melibatkan rakyat.
Saat ini kepemimpinan yang melahirkan figur-figur politik yang tangguh menjadi problem yang nyata....yang ada Cuma klaim-klaim politik yang tidak medidik rakyat Papua.
Kita harus merubah pola pikir kita.....kita mempunyai filosofi-filosofi adat yang terlupakan..moyang kita di gadaikan dengan ilmu modern yang negatif yang di terapkan dalam membangun organisasi.
Ingat.....Rakyat Papua di kampung-kampung harus dilibatkan dalam aktivitas perjuangan..tidak di jadikan slogan ”ATAS NAMA RAKYAT PAPUA”....
Bentuk struktur-strukur perlawan di setiap Keluarga, kompleks/sektor, wilayah dengan memberikan pendidikan-pendikan sesuai dengan kondisi obyektif di setiap basis tersebut.
Kita selalu menggunakan intelektul kita untuk diakui sebagai figur yang mampu mengorganisira namun dalam mempraktekkan teori-teori Cuma menjadi slogan dengan kata-kata bijak yang romantis namun tidak ada kekuatan apapun dalam membedah pemikiran rayat Papua di kampung-kampung.
Untuk itu......... saat ini Front Nasional Mahasiswa dan Pemuda Papua menegaskan 3 tahapan kerja yang HARUS!!! Di bangun oleh semua Faksi-faksi Organisasi:
TIGA TUGAS MENDESAK
Tiga tugas mendesak yang saling berkaitan, saling membantu, saling mempengaruhi, saling memberikan manfaat, atau bahasa kirinya adalah dialektis, itu adalah : pertama adalah Radikalisasi/pembangunan perlawanan mencakup dua tugas yaitu mobilisasi agitasi propaganda dan mobilisasi menuntut. Kedua adalah perluasan strukturn atau perluasan struktur organisasi, ketiga adalah front/peratuan.
Dialektika daari ketiganya adalah, jika ada radikalisasi maka akan ada perluasan struktur dan terbangun front-front persatuan. Juga bila terjadi perluasan struktur maka radikalisasi akan punya landasan untuk berani, lebih radikal, lebih militan, dan lebih luas. Demikian pula bila ada perluasan struktur maka front-front persatuan akan lebih menemukan wadahnya.
1. Radikalisasi/pembangunan perlawanan.
A. mobilisasi agitasi-propaganda (strategi atas)
strategi atas harus dipandang sebagai suatu fungsi struktur /hirarki, dan dipandang itu adalah penyadaran. Tidak boleh di Pandang sebagai suatu fumgsi struktur/hirarki, dan dipandang itu adalah tugas pimpinan pusat atau pimpinan legal saja. Tidak!!!! Fungsi strategis atas harus ada dibadan organisasi tingkat nasional sampai dengan tingkat kampung/basis. Karena jelas fungsinya adalah agitasi propaganda yang merupakan kerja keseluruhan organisasi sehari-hari. Apakah itu talk show, wawancara, menulis di koran, pendidikan legal, pertunjukan-pertunjukan seni, grafiti action, pembagian selebaran, penjualan terbitan organisasi, membuat web-site. Semuanya harus dilihat sebagai strategi atas yang dikerjakan dari tingkat nasional sampai kampung.
Prinsip kedua dari strategi atas adalah sebagian besar kegiatan-kegiatan organisasi adalah kerja-kerja kampanye (agitasi propaganda) massa, bukan kegiatan kampanye satu-persatu. Fokus organisasi, melalui struktur basis/kampung//kampus/ adalah menyusun kegiatan –kegiatan tersebut yang paling banyak menghadirkan massa tetapi tetap memeperhatikan kesadaran-kesadaran yang ingin ditanamkan oleh organisasi.Organisasi akan lebih bekerja mengorganisasikan pemutaran film-film perjuangan, pendidikan perjuangan, diskusi-diskusi terbuka dikampung-kampung, rapat akbar di kota-kota.
Prinsip ketiga adalah organisasi akan selalu mencari celah kampanye yang tersedia pada media massa. Orgnaisasi akan mendorong anggota-anggotanya, terutama pimpinan-pimpinan legalnya untuk mengeluarkan pernyataan-peryataan, artikel-artikel, bahkan manuver politik yang akan menyebabkan pesan-pesan pasokkan kesadaran organisasi dimuat di media massa. Ini hal yang penting, sampai sekarang tidak ada alat pendobrak kesadaran organisasi dimuat dimedia massa. Ini hal yang penting, sampai sekarang tidak ada alat pendobrak kesadaran yang akan berdampak luas kecuali media massa, terutama media massa nasional.
B. mobilisasi menuntut
Pertama, mobilisasi aksi menuntut adalah bagian yang menjamin kesuksesan/keberhasilan agitasi propaganda. Secara praktis akan sia-sia mengajukan sebuah tuntutan yang mudah tanpa menunjukan sejumlah pedukung tuntutan tersebut. ini adalah bagian dari perluasan tuntutan di antara massa rakyat meningkatkan politisasi/ radikalisasi di antara rakyat. organisasi kita harus terlibat banyak dalam mobilisasi aksi menuntut, terutama dengan tujuan membangun aktivitas politik rakyat.
Kedua, organisasi harus mengunakan mobilisasi aksi menuntut sebagai alat untuk melakukan serangan terhadap elit penguasa guna memperlemah posisi-posisi politik mereka. Atupun menyerang dalam makna membrikan kepemimpinan politik.
Baik mobilisasi agitasi-propaganda maupun mobilisasi aksi menuntut membutuhkan kegesitan pimpinan-pimpinan legal, serta inisiatif jajaran organisasi dalam memberikan usulan-usulan peluang taktik dalam konsolidasi, untuk dapat gesit dan kreatif rapat rutin adalah keharusan ) karena dengan begitu akan terus mampu melihat setiap situasi politik yang berkembang.
2. perluasan struktur
Setelah radikalisasi meluas maka tugas kita selanjutnya adalah menstrukturkannya menjadi struktur organisasi yang bersifat permanen, struktur organisasi berfungsi selain memepercepat, juga berfungsi menjadi ukuran berjalannya kerja perluasan struktur istilahnya hasil dari radikalisasi harus mampu di strukturkan, ibarat menabur setelah tumbuh harus kita panen. Struktur tersebut merupakan suatu wadah untuk menampung massa yang baru disadarkan bila tak ada wadah untuk menampung massa tersebut, maka akan lebih sulit untuk massanya menjadi maju. Pointnya adalah massa harus punya keterikatan wadah keterikatan program, keterikatan agenda kerja. Massa tidak boleh di tinggalkan liar. Karena massa liar bisa ditangkap oleh kelompok lain yang lebih moderat/mengilusi. pertama, pada tahap awal pembangunan struktur organisasi bersandar pada dua hal, yaitu struktur orgnisasi-organisasi lain, serta individu-individu yang bergabung dengan organisasi dan seruan pimpinan organisasi kepada rakyat luas agar mendirikan organisasi- organisasi diwilayah dimana dia tinggal. Karena itu, pembentukan struktur kota dan wilayah harus segera dilakukan agar group-group kerja pembangunan struktur organisasi bisa dibentuk untuk mengkonsolidasikan struktur-struktur yang sudah ada dan membangun struktur baru (termasuk mengintegrasikan organisasi-organisasi yang dibanngun rakyat sekretariat atas seruan pimpinan organisasi) . kedua, struktur-struktur yang telah berdiri harus dipastikan kerja-kerja pengorganissiannya. Tidaik ada gunanya struktur organisasi yang tidak memiliki kegiatan-kegiatan bersama massa rakyat. kerja-kerja utama dari setiap- struktur secara garis besar adalah kasih pendidikan dan bacaan. Utnuk dapat mengaktifkan massa seacra lebih luasutnuk mendukung kerja-kerja utama tersebut. jelas membutuhkan kegiatan-kegiatan bersama massa rakyat. pembangunan kegiatan-kegiatan massa ini meluas mungkin namun harus dipastikan dapat mendukung keberlangsunganan struktur yang ditopang oleh massa. Struktur bisa saja, sebagai contoh, mengkoordinasikan kegiatan masak-memasak sampai jahit-menjahit untuk spanduk., umbal-umbal dan sebgainya. Dengan kerja-kerja utama dan kegiatan-kegiatan massa yang dikelola dengan baik, struktur perlawanan rakyyat dapat terbangun.ketiga, karena organisasi merupakan ujung tombak dari kerja-kerja organisasi secara keseluruhan, maka secara berlanjutan anggota-anggotaorganisasi yang memiliki pengalamana dan dan kecakapan organisasional harus dapat didistribusikan pada organisasi-organisasi lain, dan fungsionaris-fungsionaris organisasi tingkot kota maupun nasional haruslah dijadwalkan semaksimal mungkin (mempertimbangkan kerja-kerja mereka sebagai fungsionaris) untuk memberikan bantuan pada bulan-bulan pertamanya harus memiliki sebuah organisasi semenatar, ataupun konsentrasi penuh dibawah pimpinan pusat untuk mempercepat proses pembanguann dan pengintegrasian struktur-struktur organisasi di tenagh massa.
3. Pembangunan perluasan oposisi demokratik/front demokratik.
Dalam membangun dan memperluas persatuan, Platform demokrasi-baik dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, militer, dan sebagainya.-merupakan landasan ikrar-kesetian untuk menuntaskan program-program untuk menyelesaikan, mengatasi, persoalan-persoalan mendesak rakyta, persatuan demokratik juga merupakan perangkat organisasi yang bisa memajukan dan memperluas syarat-syarat demokrasi guna membangun masyarakat yang modern-sekali lagi maknanya: adil dan makmur—tanpa demokrasi adalah omong kosong; karenanya wadah persatuaan demokratik harus terus didorong maju-tak boleh ada unsur-unsur konservatif yang memboikotnya-agar merupakan dan menjadi perwujudan organisasi dan struktur pemerintahan rakyat, sejak cikal-bakalnya hingga terus menerus disempurnakan oleh demokrasi. persatuan demokratik harus merupakan perangkat untuk membuka ruang demokratik. Ruang yang memungkinkan untuk mempropagandakan program-program yang mendesak rakyat. program yang sebenarnya telah disetujui oleh massa dan elit-elit oposisi untuk berkomitmen, paling tidak dalam hati. Dari situasi front yang bisanya bersifat bersfektrum, maka semua harus diperbesar untuk memperluas ruang demokrasi. meskipun organisasi kita adalah persatuan dari berbagai elemen perjaungan rakyat. namun kita sadari ini belum cukup. Secara sepektrum politik memang belum dapat mengembang cita-cita persatuan oposisi sampai pada tingkat massa. Namun dengan tetap terlibat aktif dan terus berinisiaf dalam menginterfensi pengkonsolidasian kelompok/faksi perjuangan demokratik Papua
Demikian Seruan Politik dengan menegaskan 3 tugas mendesak yang harus kita laksanakn sebagai tahapn-tahapan kerja dalam membangun Perlawanan Rakyat Papua Semesta.........
GAIMA EKOWAIMAKOYOKAU!!!!! ( BERPIKIR DAN BERGERAK!!!)
mambrisup@yahoo.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentar kawan-kawan sangat diperlukan untuk perubahan organisasi kami...