April 24, 2009

AS Minta Otonomi Luas bagi Papua

Kamis, 23 April 2009 09:56 WIB
WASHINGTON,KOMPAS. com-Amerika Serikat menyerukan kepada Indonesia supaya memberikan otonomi yang lebih luas kepada provinsi Papua.Menurut Menlu AS Hillary Clinton, Rabu (22/4) waktu AS,
Papua perlu didukung dalam usahanya mendapat otonomi yang luas, dan adanya perlindungan hak asasi bagi warganya. Hillary mengatakan, pemerintahan Presiden Barack Obama akan membahas soal ini dengan pemerintah Indonesia.
Belum ada tanggapan dari pemerintah Indonesia terkait seruan ini.Beberapa orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi ketika berlangsung pemilihan anggota DPR bulan ini. Aktivis Papua mengatakan, polisi menembak dan melukai sedikitnya empat orang demonstran ketika diadakan rapat umum yang menyerukan kemerdekaan Papua dan diboikotnya pemilihan umum. Polisi membantah telah melepaskan tembakan, tapi mengakui mengadakan razia.
ONO Sumber : VOA

AS Minta Indonesia Beri Otonomi Luas bagi Propinsi Papua

24 April 2009

Amerika menyerukan kepada Indonesia supaya memberikan otonomi yang lebih luas kepada propinsi Papua, yang belakangan ini dilanda serangkaian kekerasan yang terkait pemilu dan aksi-aksi yang menuntut kemerdekaan.

Kata menteri LN Hillary Clinton hari Rabu, Papua perlu didukung dalam usahanya mendapat otonomi yang luas, dan adanya perlindungan hak asasi bagi warganya. Clinton mengatakan, pemerintahan Obama akan membahas soal ini dengan pemerintah Indonesia.

Tidak ada tanggapan yang segera dari pemerintah Indonesia, yang belakangan ini melakukan penumpasan atas aktivis kemerdekaan Papua menjelang pemilihan presiden bulan Juli.
Kata polisi, enam orang tewas dalam kerusuhan yang terjadi ketika berlangsung pemilihan anggota DPR bulan ini. Aktivis Papua mengatakan, polisi menembak dan melukai sedikitnya empat orang demonstran ketika diadakan rapat umum yang menyerukan kemerdekaan Papua dan diboikotnya pemilihan umum.

Polisi membantah telah melepaskan tembakan, tapi mengakui mengadakan razzia di kantor-kantor para aktivis. Pejabat Indonesia bulan lalu menangkap empat orang wartawan Belanda yang sedang meliput demonstrasi pro-kemerdekaan di ibukota jayapura. Keempat wartawan itu juga meliput kembalinya salah seorang pendiri gerakan Papua Merdeka yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan Papua sejak tahun '60-an.

http://www.voanews. com/indonesian/ 2009-04-23- voa3.cfm? rss=asia