April 22, 2009

Di Nabire, Rumah Victor Yeimo Diserbu Polisi

Kebrutalan Aparat Penegak Hukum, dalam hal ini Polisi, ternyata tidak hanya terjadi di Sentani ketika mereka menyerbu kontrakan milik Buchtar Tabuni kemudian menembak dan menangkap 6 Mahasiswa yang tidak tahu-menahu dengan penyerangan Polsekta Abepura dan pembakaran Rektorat Uncen. Sabtu (18/04) kemarin, sekitar pukul 18.34 WPB, Polisi menyerbu rumah Victor F. Yeimo, Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang terletak di Jl. PDAM Nabire.
Mereka menembaki rumah, melakukan penggeledahan dan menahan 3 orang kerabat Victor Yeimo. Sementara Ibu Kandung Victor Yeimo yang sedang sakit keras tidak sempat ditangkap. Ketiga kerabat Victor itu baru dipulangkan pagi tadi setelah menjalani pemeriksaan di Polres Nabire semalam. Namun, Ponsel milik mereka ditahan oleh Polisi untuk memantau komunikasi dan keberadaan Victor Yeimo.
Melalui SMS kepada Redaksi Blogsite ini, Victor Yeimo mengaku kesal dengan tindakan Polisi yang boleh dikatakan biadab. Victor yang sedang berada di salah satu kota besar di pulau Jawa, melalui SMS itu menyebutkan, sebenarnya Polda Papua-lah yang paling bertanggung-jawab atas Penyerangan Polsek Abepura dan Pembakaran Rektorat Uncen karena mereka-lah yang sebenarnya membangkitkan emosi massa dengan memotong semua jalur demokrasi yang ditempuh rakyat Papua dalam beberapa bulan terakhir.
Penyerangan Polsekta Abepura yang gagal dan pembakaran Gedung Rektorat Uncen yang sukses sebenarnya dilakukan secara spontan oleh Rakyat Papua dan bukan dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) secara organisasi. Menurut beberapa aktivis KNPB, termasuk Victor Yeimo, bahwa KNPB bermaksud mengklarifikasi hal ini dalam sebuah jumpa pers, tetapi semua wartawan tidak berani meliput klarifikasi ini.
Menurut beberapa wartawan, diantaranya wartawan Cenderawasih Pos, mereka diintimdasi oleh Kapolda Bagus Ekodanto supaya tidak mempublikasikan pendapat dan klarifikasi KNPB dalam semua media massa lokal maupun nasional.
Saat ini penyisiran terus dilakukan untuk mencari pelaku penyerangan Polsekta Abepura dan Pembakaran Rektorat Uncen. Sekalipun aksi tersebut dilakukan secara spontan oleh Rakyat Papua secara massal, Polisi tetap menangkap siapa saja yang mereka mau tangkap asalkan dia orang Papua, secara khusus mereka yang berasal dari kawasan Pegunungan Tengah Papua.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar kawan-kawan sangat diperlukan untuk perubahan organisasi kami...