April 12, 2009

Mengorganisir Akses Layanan Kesehatan Kampung-Kampung Terpencil di Papua


ket:gambar(Tahapan pembuatan cerobong bulat yang dikembangkan oleh Medicins du Monde dan Primari yang bertujuan untuk membuat sebuah aset yang dilaksanakan sepenuhnya dari sumber daya lokal .Sumber : Newsletter MdM Edisi Maret 2009)

Medicine du Monde dan Perkumpulan Primari

JUBI - Provinsi Papua memiliki status kesehatan terendah dibandingkan dengan provinsi lain di Indonesia: masyarakat asli.Papua di pegunungan memiliki tingkat kematian bayi tertinggi dan harapan hidup saat lahir terendah. Diare dan infeksi pernafasan merupakan penyakit yang paling umum. Tetapi HIV/AIDS yang berkembang saat ini merupakan sebuah epidemi dalam komunitas. Masalah-masalah lain yang menambah peliknya situasi kesehatan di sana antara lain : asupan gizi yang tidak seimbang, minimnya akses terhadap pendidikan, dan kehidupan di honai -rumah yang penuh asap semalaman-Akses ke layanan kesehatan sangat sulit karena kebanyakan dari desa-desa di pegunungan hanya bisa dicapai dengan pesawat atau berjalan kaki. Sejak proses desentralisasi, tanggungjawab kesehatan masyarakat telah dialihkan ke tingkat kecamatan. Puskesmas-puskesmas akan didirikan di semua kecamatan dan rumah sakit akan didirikan di tingkat kabupaten. Namun, beberapa desa terpencil berjarak dua hari perjalanan dari Puskesmas pertama. Selain itu, pusat-pusat kesehatan yang tersedia masih berada dibawah standar dasar sebuah rumah sakit dan kurangnya sumber daya dan staf untuk menutupi kebutuhan pelayanan. Di desa-desa terpencil, petugas kesehatan lokal - mantri dan kader-kader memberikan pengetahuan dasar kesehatan namun jumlah dan sumberdaya mereka sangat terbatas. Outreach strategi: MDM bersama dengan Primari, salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat Lokal, menyelenggarakan pelatihan bagi kader-kader dari sembilan desa di Puncak Jaya. Seiring dengan pelatihan, dilakukan kunjungan tiga kali dalam setahun di masing-masing desa dalam rangka menindaklanjuti aktivitas yang dilakukan para kader: konsultasi pasien dan imunisasi. Kunjungan ini juga merupakan saat yang tepat untuk mendukung para kader dalam penyelenggaraan pendidikan kesehatan bagi masyarakat di desa mulai dari topik kebersihan hingga HIV / AIDS.Namun saat ini, MDM dan Primari memprihatinkan berkurangnya jumlah kader resmi di lapangan. Tanpa pemantauan yang jelas dari tingkat kabupaten, banyak kader tidak dapat dijumpai di desa-desa tempat mereka ditugaskan. Pada saat yang sama, Kader tidak diakui oleh otoritas kesehatan kabupaten yang ditemukan di beberapa desa. Di lokasi-lokasi dimana kader resmi tidak dapat dijumpai, MDM dan Primari ingin mendorong motivasi petugas kesehatan dengan memberikan dukungan dalam akses ke pelatihan dan sumber daya.Di pegunungan, perawatan kesehatan dasar dan struktur Kader adalah kekuatan yang perlu dikembangkan lebih lanjut dalam rangka memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat. Ada kendala yang cukup jelas yakni kurangnya dukungan dan pemantauan. Pekerja kesehatan setempat harus memiliki sumber daya yang memadai dan harus ditindaklanjuti untuk memastikan akses ke layanan kesehatan di desa-desa. Melalui strategi outreach, MDM dan Primari menyarankan cara untuk mengembangkan secara lebih baik akses masyarakat ke perawatan kesehatan. Tetapi dalam rangka memberikan keberlanjutan untuk tindakan ini, MDM Primari dan ingin mengembangkan lebih lanjut, saling bahu membahu dengan organisasi sipil, masyarakat dan intansi yang berwenang.Peluang Kerjasama Ke DepanSaat ini program yang dijalankan oleh otoritas kesehatan kabupaten di Puncak Jaya mulai bulan Desember adalah program 'Safe Papua'. Idealnya, program ini menyediakan satu mobile klinik setiap bulan selama satu minggu di desa jauh dari Puncak Jaya. Tim mobile klinik "Safe Papua" - perawat, apoteker, dokter dan teknisi laboratorium-memberikan konsultasi, terutama berkonsentrasi pada penanggulangan HIV/AIDS surveilan dengan rujukan ke rumah sakit di kabupaten Mulia.Seperti juga kegiatan Outreach serupa, MDM ingin memperkuat koordinasi di lapangan dengan tim "Safe Papua" melalui kerjasama dan saling menghargai keahlian - pengalaman, pengetahuan-teknis untuk melaksanakan kegiatan pembangunan di lapangan.Mengembangkan Pendekatan BaruMelibatkan PerempuanSelama kegiatan outreach di desa MDM bekerja sama dengan Kader dan Dukun bayi untuk memberikan perawatan kesehatan bagi ibu hamil. Sesi pendidikan kesehatan yang diberikan kepada kelompok perempuan di desa tentang bagaimana tetap sehat selama kehamilan dan setelah melahirkan. Ibu hamil mendapatkan imunisasi dan menerima layanan perawatan prakelahiran bersama sebuah safe delivery kit untuk memberikan perawatan pertama kepada bayi yang baru lahir.Tahun ini MDM tidak hanya meneruskan pelatihan selama kegiatan outreach tetapi juga akan mengatur pelatihan resmi dukun bayi dan kader. Sesi pelatihan ini diberikan bersama-sama dengan bidan-bidan puskesmas dan rumah sakit. Ini merupakan kesempatan baik untuk melatih secara lebih teliti semua perawatan yang diperlukan selama kehamilan dan kelahiran. Dengan cara ini semua dukun bayi/Kader akan memiliki dasar yang kuat dari pengetahuan dan keterampilan, sehingga mereka dapat memberikan perawatan yang optimal bagi perempuan dan bayi mereka. MDM akan menggunakan peluang selama kegiatan outreach untuk bekerja lebih erat dengan para perempuan dan mengarahkan mereka secara langsung dan spesifik pada isu-isu seperti pertumbuhan epidemi HIV / AIDS.Kesehatan MasyarakatDi pegunungan Papua, masalah kesehatan masyarakat yang paling utama adalah diare dan infeksi pernafasan. Untuk membangun sesi pendidikan kesehatan dengan masyarakat, Primari telah mulai dengan beberapa materi KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) sejak tahun lalu.Mengikuti sesi pendidikan dengan masyarakat pada masalah kesehatan, Primari mendorong diskusi tentang cara untuk meningkatkan tidak hanya sikap tapi kondisi kehidupan untuk menanggulangi diare dan infeksi pernafasan. Kemudian, Primari bersama masyarakat membangun satu set satu jamban dan satu cerobong asap untuk honai. Ini bisa merupakan sebuah contoh yang paling mendasar dan sederhana yang bertujuan untuk membuat sebuah aset yang dilaksanakan sepenuhnya dari sumber daya lokal.Ide dasarnya tentu saja untuk mencari solusi dari dalam masyarakat dan memberikan modal yang berarti bagi kelanjutan dari inisiatif ini. *
(Diterjemahkan oleh Victor Mambor dari Newsletter Medicins du Monde Edisi Maret 2009. Judul asli : Organising the access to health care for remote villages of Papua)
sumber : Tabloid jubi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar kawan-kawan sangat diperlukan untuk perubahan organisasi kami...