April 22, 2009

PERNYATAAN UMUM DIBALIK PENYERANGAN MAPOLSEK


KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT(WEST PAPUA NATIONAL COMMITEE)
E-Mail : papuaemergency@yahoo.com,Blogsite : http://wptoday.wordpress.com,
Mobile :+6281248365281
________________________________________________________________________PERNYATAAN UMUM DIBALIK PENYERANGAN MAPOLSEKABEPURA & PEMBAKARAN KAMPUS UNCEN

I. Penyerangan di Mapolsek Abepura dan Pembakaran Kampus Uncen murni dilakukan oleh rakyat bangsa Papua Barat.
II. Aksi itu tidak ditunggangi oleh kepentingan-kepentingan segelintir orang dalam kekuasaan negara Republik Indonesia, Partai Politik, Militer RI, Elit Lokal.
III. Latar belakang penyerangan terhadap Mapolsek Abepura dan Kampus Uncen adalah:
a. Konflik Politik Papua Vs Jakarta. Jakarta belum mempunyai kemauan politik dalam menyelesaikan akar persoalan Papua Barat secara damai dan bermartabat. Sebaliknya, Jakarta terus menerapkan kekerasan struktural dibumi Papua Barat. Rakyat Papua Barat mengalami kondisi penindasan dan penjajahan yang maha dasyat. Kebijakan Otonomi Khusus, Pemekaran, dll justru menambah masalah. Pembunuhan terhadap Manusia Papua Barat, Pencurian sumber daya alam Papua, pendropan pendatang yang semakin membludak di hampir seluruh pelosok wilayah Papua Barat.
b. Pemilu 2009 Bukan Pemilu orang Papua Barat. Banyak orang Papua Barat yakin bahwa mereka bukan warga negara Indonesia. Mereka juga yakin bahwa wilayah Papua Barat bukan merupakan bagian yang sah dalam kekuasaan negara Republik Indonesia. Sebagian yang lain kecewa karena calon legislative dan pemilih tetap dikuasai oleh para pendatang yang mana tidak sesuai dengan semangat Otonomi Khusus di Papua Barat. Rakyat Papua Barat telah mapan dalam menilai identitas dan dimana ideologi mereka bertumpu. Atas dasar itu reaksi penyerangan atau aksi-aksi spontan yang ditujukan kepada gedung KPU, dan aksi-aksi emosional yang lain harus disikapi dengan arif dan bijaksana. Ini bagian dari percikan api yang membara di atas wilayah Papua Barat. Pemilu bukanlah solusi dalam penyelesaian masalah Papua Barat.
c. Reaksi Emosional. Binatangpun tidak akan menerima penindasan dan penjajahan maha dasyat yang dilakukan oleh kekuasaan Indonesia di Papua Barat. TNI dan Kepolisian Indonesia sudah sangat buruk dalam memperlakukan kemanusiaan Papua. Aksi Damai dibalas dengan peluru. Banyak aktivis ditahan hanya karena melakukan aksi damai menuntut hak politik mereka. Polda Papua belum mengungkap pelaku pembunuhan Opinus Tabuni yang ditembak oleh oknum TNI/POLRI pada 9 Agustus 2008 di Sinapuk Wamena. Polisi membongkar tenda rakyat diatas makam alm. Theys H. Eluay, pembongkaran tenda dan penembakan terhadap 6 peserta demo damai di Nabire. Penyerangan terhadap rektorat Universitas Uncen Waena, Jayapura dilatarbelakangi oleh luka lama Mahasiswa akibat struktur kampus yang menghimpun para borjuis kampus yang tunduk kepada kekuasaan sambil menghilangkan hak dasar Mahasiswa, terutama mengenai otonomisasi kampus. Aksi emosional itu juga dilakukan karena terjadi diskriminasi kampus, khususnya Rektor Uncen yang menerapkan praktek sukuisme. Inilah yang melandasi rakyat Papua Barat secara emosional melakukan penyerangan terhadap Polsek Abepura dan Kampus Uncen. Lantas siapa yang bersalah? Ya pemerintah RI yang memancing terjadinya konflik di Papua Barat.
SERUAN DAN TUNTUTAN RAKYAT PAPUA BARAT :
1. Hentikan aktivitas kekuasaan negara Republik Indonesia di wilayah Papua Barat.
2. Pemilu 2009 di wilayah Papua Barat bukan solusi penyelesaian masalah.
3. Hentikan pendekatan militerisme dalam penyelesaian masalah Papua Barat.
4. Segera lakukan referendum untuk menyelesaikan status politik bangsa dan wilayah Papua Barat.
Demikian seruan dan tuntutan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Port Numbay, 13 April 2009
Hormat kami,Victor F. YeimoKetua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar kawan-kawan sangat diperlukan untuk perubahan organisasi kami...